Terasbanten.com JAKARTA — Asep Jatnika Sutrisno, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Banten, menerima penghargaan dari Moeldoko, Ketua DPP HKTI, Kamis malam, 26 Juni 2025. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas dedikasi dan kontribusi Asep dalam memajukan sektor pertanian di Banten.
Penyerahan penghargaan disela-sela Musyawarah Nasional (Munas) ke-10 HKTI yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta tersebut sebagai wujud pengakuan terhadap dedikasi Asep dalam memajukan pertanian.
“Penghargaan ini bukan hanya untuk saya, tetapi untuk seluruh petani di Banten yang telah bekerja keras dan berkomitmen untuk meningkatkan hasil pertanian. Kami bertekad untuk terus berinovasi dan berkolaborasi demi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional,” ujar sosok yang juga menjabat Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang tersebut.
Asep juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, masyarakat, akademisi dan sektor swasta dalam menciptakan ekosistem pertanian yang berkelanjutan. Di bawah kepemimpinannya di DPD HKTI Banten, salah satu sinergi tersebut telah terealisasi, di antaranya dengan dukungan tiga orang profesor, enam doktor yang ahli di bidang masing-masing, juga profesional lainnya sebagai anggota.
Asep juga menekankan pentingnya peran petani dalam pembangunan ekonomi dan ketahanan pangan.
“Pertanian adalah tulang punggung ekonomi kita. Tanpa petani, kita tidak akan memiliki pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, kita harus memberikan dukungan penuh kepada mereka,” tegasnya
Asep Jatnika juga menambahkan, akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian, serta memperhatikan aspek keberlanjutan agar generasi mendatang dapat menikmati hasil pertanian yang berkualitas.
Hal yang ditekankannya adalah regenerasi petani, dimana saat ini, para petani didominasi oleh kelompok usia baby boomers, petani kelahiran 1980 ke bawah, sementara petani milenial, Gen Z dan generasi alpha menjadi tantangan.
Ia mengungkapkan rencananya untuk meluncurkan berbagai program bagi petani muda di Banten, yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi tantangan pertanian modern.
“Salah satu poin penting untuk membangkitkan minat generasi milenial, gen Z dan generasi alpha terhadap sektor pertanian adalah dengan literasi pertanian, sehingga mereka terbuka wawasannya akan potensi ekonomi dari sektor pertanian yang luar biasa yang selama ini mereka pandang sebelah mata,” katanya.
Pentingnya peran petani milenial, gen Z dan generasi alpha di masa kini dan yang akan datang karena perkembangan teknologi yang tak dikuasai oleh kaum petani baby boomers. “Peran petani milenial, Gen Z, dan generasi Alpha sangat penting dalam transformasi pertanian modern. Dengan memanfaatkan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan IoT (Internet of things), mereka dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan sektor pertanian, memastikan ketahanan pangan di masa depan,” terangnya
Sehingga, dalam waktu dekat, sosok yang juga sangat memperhatikan literasi tersebut akan segera menerbitkan buku yang bisa dijadikan salah satu referensi bagi berbagai stakeholder, terutama generasi muda untuk lebih memahami sektor pertanian kekinian.
“Insyaallah, buku ini akan terbit awal Agustus 2025, yang saya harapkan bisa menambah khasanah literasi pertanian di Banten khususnya, dan Indonesia pada umumnya.”
Dalam kesempatan tersebut, Asep juga mengajak masyarakat untuk lebih menghargai produk lokal. “Mari kita dukung petani lokal dengan membeli produk mereka. Dengan cara ini, kita tidak hanya membantu meningkatkan perekonomian daerah, tetapi juga menjaga keberlanjutan pertanian di Banten,” ujarnya.
Penghargaan yang diterima Asep Jatnika diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi petani lainnya untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam sektor pertanian. Dengan semangat kolaborasi dan dedikasi, diharapkan pertanian di Banten dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Selain itu, selaku Kepala DPKP Kabupaten Tangerang, dedikasi dan prestasi Asep Jatnika terhadap sektor pertanian di Kabupaten Tangerang juga telah mendapatkan pengakuan dengan beragam penghargaan, di antaranya:
– Antisipasi Wabah: Melaksanakan langkah-langkah antisipatif terhadap Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak sapi dan kerbau (2022).
– Menginisiasi penerbitan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 49 Tahun 2022 tentang pengelolaan Pusat Kawasan Agropolitan Sepatan(2022).
– Mengeluarkan Instruksi Penyemaian dan Budidaya Cabai untuk pengendalian inflasi (2023).
– Gerakan Tanam Pangan Cepat Panen (GERCEP: Menginisiasi Surat Edaran tentang GERCEP Cabai(2023).
– Panen Raya Padi: Terlaksananya panen raya padi di Kecamatan Sukadiri dengan luas 250 Hektar (2023).
– Bantuan Benih Padi: Memberikan bantuan benih padi untuk 7 kecamatan yang terkena puso akibat banjir (2023).
– Vaksinasi Lumpy Skin Disease: Melaksanakan kickoff vaksinasi untuk ternak (2023).
– Peringkat I BPP Berprestasi: BPP Kronjo meraih peringkat I tingkat Provinsi Banten (2023).
– Peringkat I Gapoktan Berprestasi: Gapoktan meraih peringkat I tingkat Provinsi Banten (2023).
– Peringkat II Kelompok Tani Berprestasi (2023): Kelompok Tani Hortikultura meraih peringkat II tingkat Provinsi Banten.
– Rekor MURI: Piagam Penghargaan MURI atas Rekor Penanaman Bibit Cabai Terbanyak Secara Serentak (2024).
– Sertifikat Sistem Manajemen Keamanan Pangan: Diberikan oleh Kepala Badan Pangan Nasional dengan kategori A (Sangat Baik, tahun 2024.
– Peringkat II BPP Berprestasi: BPP Sukatani meraih peringkat II tingkat Provinsi Banten (2024).
– Peringkat I Kelompok Tani Berprestasi (Peternakan): Harmonis Farm meraih peringkat I tingkat Provinsi Banten (2024).
– Peringkat II Kelompok Tani Berprestasi (Padi): Poktan Tunas Harapan meraih peringkat II tingkat Provinsi Banten (2024).
– Peringkat III Gapoktan Berprestasi: Gapoktan Gaga Cemerlang meraih peringkat III tingkat Provinsi Banten (2024).
– Gemilang Financial Award: Diberikan oleh Bupati Tangerang untuk Kinerja Penyusunan Anggaran Terbaik III (2024).
– Penghargaan Terbaik II: Dari Inspektur Kabupaten Tangerang untuk Percepatan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan (2024).
– Tangerang Agro Festival (TAFEST) Penyelenggaraan TAFEST untuk pertama kalinya menampilkan inovasi BPP/UPTD (2024).
– Pengargaan Indikasi Geografi Hak Atas Kekayaan Intelektual Rambutan Parakan (2025)
– Meningkatkan dan mengaktifkan Program Desa Mandiri Pangan di Kabupaten Tangerang hingga menjadi role model di Provinsi Banten (2025)
Acara munas HKTI tersebut juga sekaligus menjadi tonggak sejarah baru bagi organisasi HKTI setelah lebih dari satu dekade terpecah dalam dua kubu antara pihak Fadli Zon dan Moeldoko, HKTI kini berada dalam satu komando kepemimpinan. Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, secara aklamasi terpilih sebagai Ketua Umum HKTI periode 2025-2030. (*)
Tidak ada komentar